Pengertian Istinja adalah bersuci setelah buang air besar. Dalam bahasa Indonesia, istinja sama artinya dengan cebok.
Mengutip dari buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, istinja diartikan sebagai membersihkan sesuatu (najis) yang keluar dari qubul atau dubur menggunakan air atau batu dan benda sejenisnya yang bersih dan suci. Istilah ini juga bisa disebut dengan istithabah atau istijmar.
Namun, istijmar dilakukan untuk istinja menggunakan batu. Sementara itu, istithabah diartikan karena dampak yang ditimbulkan dari membersihkan kotoran, yaitu merasa nyaman.
Masih dari sumber yang sama, istinja hukumnya fardhu. Ulama Hanafiyah mengatakan bahwa hukum istinja atau aktivitas lain yang menggantikan kedudukannya seperti istijmar adalah sunnah muakkadah, baik bagi wanita maupun pria.
Ketika beristinja, ada sejumlah adab yang perlu dipahami oleh kaum muslimin. Apa saja? Simak bahasannya yang dikutip dari Kitab Fikih Wanita Modern tulisan Marlika Elsya Pratama dan buku Tuntunan Adab-adab Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk Kehidupan Sehari-hari karya Muhammad al Islam.
Adab Istinja Menurut Islam
- Menggunakan Air
Air menjadi material utama untuk bersuci. Apabila tidak ada, maka bisa diganti dengan benda padat yang sifatnya menyerap air dalam kondisi darurat.
- Jauh dari Pandangan Orang Lain saat Buang Hajat
Adab istinja selanjutnya ialah buang hajat di tempat yang tidak banyak orang lain. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Abu Daud.
“Dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila hendak buang hajat, maka beliau pergi hingga tidak ada seorang pun yang melihatnya.” (HR Abu Daud)
- Menggunakan Tangan Kiri
Ketika cebok atau istinja dianjurkan menggunakan tangan kiri. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian minum maka jangan bernafas menyentuh kemaluan dengan tangan kanan, serta jangan mengusap dengan tangan kanan.” (HR Bukhari, Abu Daud, dan An-Nasa’i)
- Tidak Menghadap Kiblat
Ketika beristinja, kaum muslimin juga tidak boleh menghadap kiblat. Terkait hal ini tercantum dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Aku bagi kalian seperti seorang ayah. Aku mengajari kalian apabila kalian hendak pergi ke toilet janganlah menghadap kiblat dan jangan membelakanginya, serta jangan bersuci dengan tangan kanan,’ Beliau juga memerintahkan untuk bersuci dengan tiga batu. Beliau melarang bersuci dengan kotoran hewan dan tulang.” (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya)
- Membaca Doa Istinja
Setelah istinja, dianjurkan membaca doa ketika membersihkannya. Berikut bacaan doanya yang dikutip dari buku Doa-doa Mustajab Orang Tua untuk Anaknya oleh Aulia Fadhli.
اَللّٰهُمَّ حَسِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاخِشِ وَظَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ
Arab latin: Allaahumma hashshin farjii minal fawaahisy wathahir qalbii minan nifaaq
Artinya: “Ya Allah jagalah kemaluanku dari perbuatan keji dan bersihkanlah hatiku dari nifak.”