Ada sejumlah perbuatan yang bila dilakukan dalam sholat maka hukum perbuatan tersebut menjadi makruh. Hal ini juga mencakup perbuatan menguap saat melakukan sholat seperti disebutkan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Melalui salah satu riwayat, menguap disebut bersumber dari setan bahkan disebut sebagai perbuatan paling jelek hingga mengkhususkan perkara ini dalam satu riwayat. Untuk itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan muslim untuk menghindari menguap dengan menahan atau menutupnya dengan tangan.
Hadits tersebut bersumber dari Kitab Ash Shalat yang dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’. Berikut bunyi haditsnya yang dinarasikan oleh Abu Hurairah Radiallahu ‘anhu, “Menguap dalam sholat dari setan; jika seseorang dari kalian menguap maka hendaklah dia menahannya semampu mungkin.” (HR Tirmidzi)
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan muslim untuk menutup mulut dengan menggunakan tangan ketika sedang menguap. Beliau bersabda, “Jika seseorang kalian menguap, maka hendaklah dia meletakkan tangannya (untuk menutup) mulutnya karena setan dapat masuk.” (HR Muslim)
Sejatinya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membenci sikap yang menunjukkan kemalasan seperti menguap. Sebab itu, dalam sejumlah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menekankan seorang muslim untuk menutup mulut semampunya ketika menguap.
Salah satu hadits yang dinukil dari Bulughul Maram oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berbunyi,
وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ ، فَإذَا تَثَاءَبَ أحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ ، فَإنَّ أحَدَكُمْ إِذَا تَثَاءَبَ ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
Artinya: Menguap itu dari setan maka jika salah satu kalian menguap maka tahanlah semampunya, karena sesungguhnya jika salah satu kalian mengucapkan, ‘Haa,’ maka setan tertawa.” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menegaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala membenci jika seseorang menguap. Bahkan disebut, bersin lebih baik dibandingkan menguap. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap. Jika seseorang bersin lalu ia bertahmid kepada Allah maka wajib kepada setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit. Adapun menguap maka itu dari setan maka hendaklah dia menahannya semampu mungkin dan jika ia mengatakan (ketika menguap), “Ahh,” maka setan tertawa.” (HR Bukhari)
Dikutip dari Dr. Raghib As-Sirjani dalam 354 Sunnah Nabi Sehari-hari, setan menyukai perbuatan tersebut karena setan adalah makhluk yang membenci kebaikan manusia dan menyukai jika manusia bermalas-malasan. Untuk itu, Dr. Raghib As-Sirjani menganjurkan muslim untuk menjauhkan perbuatan ini khususnya dalam sholat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah An Nur ayat 54,
قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَۚ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَّا حُمِّلْتُمْۗ وَاِنْ تُطِيْعُوْهُ تَهْتَدُوْاۗ وَمَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
Artinya: Katakanlah, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul. Jika kamu berpaling, sesungguhnya kewajiban Rasul (Nabi Muhammad) hanyalah apa yang dibebankan kepadanya dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu. Jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas.”