Salah satu dari dua bentuk syahadat adalah syahadat tauhid. Syahadat tauhid artinya apa? Syahadat merupakan dua perkataan pengakuan yang diucapkan dengan lisan dan dibenarkan oleh hati untuk menjadikan diri orang Islam. Pengertian ini diambil dari buku Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi karya Beni Kurniawan.
Apabila ada seseorang yang bukan Islam membaca dua kalimat syahadat dengan sungguh-sungguh dan dibenarkan dalam hatinya apa yang telah dia ucapkan, serta memahami perkataan syahadat itu, maka ia sudah menjadi bagian kaum muslim dan wajib menjalankan semua rukun Islam.
Bacaan Syahadat Tauhid Arab, Latin, dan Artinya
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Arab-latin: Asyhadu alla ilaaha illallah
Artinya: Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah
Arti Syahadat Tauhid dan Maknanya
Kalimat syahadat terdiri dari dua bagian, yakni syahadat tauhid dan syahadat rasul. Dua bagian itu sering disebut dengan syahadatain yang berarti “dua kalimat syahadat.”
Syahadat tauhid adalah persaksian seorang hamba bahwa Tuhannya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan kata lain, seseorang mengakui Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai satu-satunya Ilah atau Tuhan dengan menyebut, “Asyhadu alla ilaaha illallah,” dan mengimaninya dalam hati.
Syahadat tauhid bermakna, “Aku bersaksi bahwasanya tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah.” Orang-orang yang mengimani ini akan menafikan sesembahan lain selain Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menetapkan bahwa sesembahan yang benar hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Walaupun ada banyak sekali sesembahan yang lain seperti, kuburan, pohon, batu, jin, wali, dan lain sebagainya, dirinya tetap menolak untuk menyembah mereka semua karena dia yakin dan beriman bahwa yang berhak disembah hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala befirman dalam surah Al-Baqarah ayat 256 yang berbunyi,
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada thaghut) dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Selain itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 18 yang berbunyi,
شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Artinya: Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (Allah) yang menegakkan keadilan. (Demikian pula) para malaikat dan orang berilmu. Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ayat ini memberi pernyataan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mendaulatkan keberadaan-Nya terhadap makhluk-Nya, bahwa diri-Nya Ilah yang haq, yang wajib disembah, maka pernyataan ini adalah hak paten, yang dikukuhkan sebagai simbol perjanjian kuat terhadap tauhid ibadah.
Seperti yang diketahui, di dalam syahadat tauhid, ada lafaz, “Laa ilaaha illallah.” Makna dari syahadat tauhid ini adalah penolakan segala bentuk sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan adalah Dia.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah dengan ikhlas, maka ia akan masuk ke dalam surga.” Ikhlas di sini maksudnya adalah memahami, mengamalkan, mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya.