Menurut buku Keajaiban Peristiwa Isra Miraj karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, Al-Qur’an telah memberikan isyarat tentang peristiwa Isra Mi’raj melalui dua surat, yaitu Surah Al-Isra’ dan Surah An-Najm.
Termaktub dalam surat Al-Isra ayat 1, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Dalam ayat lain, yaitu surat An-Najm ayat 13-18, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ رَآهُ نزلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18)
Artinya: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. ( QS An-Najm : 13-18).
Menurut kedua ayat tersebut, Isra Mi’raj adalah peristiwa di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala memperjalankan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem, yang telah diberkahi sekelilingnya.
Perjalanan ini bertujuan untuk memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, menunjukkan kekuasaan-Nya yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Selain itu, dalam peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga melihat Malaikat Jibril dalam wujud aslinya di Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di langit ketujuh. Di sana, Nabi menyaksikan tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang paling besar, termasuk surga, tanpa penglihatannya berpaling atau melampaui apa yang diperlihatkan kepadanya.
Wallahu a’lam.