Berbohong adalah perbuatan dosa. Setiap agama melarangnya begitu juga dengan Islam. Allah Subhanahu wa ta’ala sangat benci dengan orang yang berbohong. Sebab Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kejujuran.
Allah Subhanahu wa ta’ala telah berkali-kali memerintahkan dalam Al-Quran agar umat-Nya menerapkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, orang yang suka berdusta dan sering berbohong disebut sebagai mereka yang tidak beriman kepada-Nya.
Dalam Surah An-Nahl ayat 105, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَفْتَرِى ٱلْكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰذِبُونَ
Bacaan latin: Innama yaftaril-kadziballadzina la yu`minụna bi`ayatillah, wa ula`ika humul-kadzibun
Artinya: Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.
Allah menegaskannya dalam ayat lain di Surah Al-Ahzab ayat 70, Dia berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Bacaan latin: Ya ayyuhalladzina amanuttaqullaha wa qulu qaulan sadida
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
Meskipun berbohong dilarang, terkadang seseorang mungkin terpaksa untuk melakukannya demi kebaikan. Lantas, bagaimana hukumnya jika hal itu terjadi? Apakah berbohong demi kebaikan diperbolehkan dalam Islam?
Berbohong Demi Kebaikan
Orang yang suka berbohong biasanya akan ketagihan. Mereka akan terus berbohong untuk menyembunyikan kebohongan-kebohongan sebelumnya.
Namun ada pengecualian, Islam memperbolehkan seseorang berbohong dalam tiga hal ini. Untuk menyenangkan pasangan, untuk menyelamatkan nyawa orang, dan terakhir untuk mendamaikan pihak yang berseteru.
Pada dasarnya semua bentuk kebohongan atau dusta dilarang dalam Islam. Namun, ada tiga situasi di mana kebohongan dikecualikan, yaitu ketika dalam situasi perang, ketika bertindak sebagai juru damai, dan ketika suami berbohong untuk menyenangkan istrinya.
Hal itu sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dalam haditsnya beliau bersabda, “Kebohongan diperbolehkan dalam tiga hal, laki-laki yang berbohong dalam peperangan, mendamaikan di antara yang bertikai, dan laki-laki yang berbohong kepada istrinya untuk membuatnya ridho.”