Iri adalah emosi yang secara diam-diam dimiliki seseorang. Orang yang mengalami perasaan iri cenderung selalu membandingkan diri dengan orang lain sebagai sarana untuk mengevaluasi dan mengukur diri mereka. Selain karena bukan sifat yang baik, perasaan iri hati dapat mengurangi motivasi dalam menjalani hidup. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, kita dapat terjebak dalam pola pikir negatif, dan motivasi pun menjadi semakin sulit ditemukan.
Ciri-Ciri Orang Iri
Berikut ciri-ciri orang yang memiliki sifat tersebut. Tanda-tandanya antara lain:
- Tidak suka kalau ada orang maju
- Tidak suka kalau orang sukses
- Tidak mau lihat orang berhasil
- Hasad, di mana ketika melihat orang lain sukses, orang lain berhasil, dia ingin orang yang sukses tadi jatuh. Kesuksessannya pindah kepadanya, sehingga dia yang berada di atas. Itu lebih tinggi derajatnya daripada orang iri.
Ancaman Bagi Orang yang Iri
Orang yang iri tempatnya adalah neraka jahanam. Harusnya ketika melihat orang lain senang, dia juga harus senang dan mendoakan.
“Harusnya manusia bersyukur, cuma orang yang kerasukan setan yang zolim dan kufur nikmat. Zalim menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya,” imbuh Mamah Dedeh.
“Harusnya dapet nikmat ‘alhamdulillah ya Allah’, harusnya teman dapat kerjaan ‘bersyukur ya Allah’, harusnya kalau kita sehat ‘alhamdulillah ya Allah’ bukan iri dengan orang lain,” lanjutnya.
Tips untuk Menghindari Diri dari Sifat Iri Dengki
- Mensyukuri nikmat Allah
- Mensyukuri seluruh karunia yang ada dalam tubuh kita
Hal itu sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam firmannya di Surat Ibrahim ayat 34:
وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Bacaan Latin: Wa atakum ming kulli ma sa`altumụh, wa in ta’uddụ ni’matallahi lā tuhsuha, innal-insana lazalumung kaffar
Artinya: Dia telah memberikan kepadamu kebutuhan dan segala apa yang kamu minta kepada-Nya. Namun, jika kamu mencoba menghitung nikmat Allah, kamu tidak akan dapat menghitungnya sepenuhnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.