Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri telah mengingatkan umatnya tentang bahayanya, sekaligus memberikan tuntunan agar selalu memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari pengaruh buruk ‘ain.
Mengutip buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah oleh Wulan Mulya Pratiwi, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah melafadzkan doa untuk meminta perlindungan Allah Ta’ala untuk kedua cucunya, Hasan dan Husain.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membacakan doa ini agar terhindar dari ain:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Latin: A’uudzu bi kalimaatillaahit taammati min kulli syai- thaanin wa haammatin, wa min kulli ‘ainin laam- matin.
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracun, dan dari pengaruh ‘ain yang buruk.” (HR Bukhari No. 3.371)
Kata ‘u’iidzuka’ ditunjukkan untuk laki-laki, sedangkan ‘u’iidzuki’ digunakan untuk perempuan.
Doa agar Terhindar dari Ain
Disebutkan dalam Majalah Kesehatan Muslim: Lebih Dekat Tentang Khitan oleh Raehanul Bahren dkk, doa ini dibacakan untuk menjaga diri maupun anak-anak agar penyakit ain.
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Latin: A’ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq.
Artinya: Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya. (HR Muslim dan Ibnu Sinni).
Meskipun ain berasal dari pandangan mata seseorang yang hasad. Namun, jika pandangan matanya tanpa hasad makan tidak akan menyebabkan penyakit ain
Umat muslim perlu ingat, kalau sihir, ain, dan semacamnya tidak bisa mencelakai siapa pun tanpa izin dari Allah Subhanahu wa Ta’ala . Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 102:
وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
Artinya: “Dan mereka itu (ahli sihir) tidak bisa memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah.” (QS.Al-Baqarah: 102)
Walaupun sihir dan ain tidak bisa memberi pengaruh tanpa izin Allah, namun secara syar’i kita tetap diperintah untuk menghindar dari hal tersebut semampu kita.