Dalam rutinitas harian kita, seringkali kita tak menyadari tindakan-tindakan yang kita lakukan. Terkadang, hal-hal kecil yang terlihat sepele pun bisa menjadi dosa yang sering diabaikan. Dalam Islam, kesadaran akan dosa dan upaya untuk menghindarinya sangatlah penting agar kita tetap dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dosa yang Dianggap Sepele
Berikut ini adalah beberapa dosa yang sering dianggap remeh:
- Meninggalkan Sholat Fardhu
Beberapa umat Islam kerap meninggalkan kewajibannya dalam menunaikan sholat fardhu. Terkadang, mereka merasa biasa saja tanpa ada perasaan berdosa.
Dikutip dari buku Panduan Sholat Rasulullah oleh Imam Abu Wafa, orang muslim yang sudah baligh harus melakukan sholat. Ibadah ini wajib dilakukan dalam keadaan apa pun.
Meski mengetahui bahwa meninggalkan sholat fardhu dengan sengaja adalah dosa, masih ada beberapa orang yang menganggapnya remeh. Meninggalkan sholat fardhu memiliki konsekuensi yang sangat berat.
Sesungguhnya, orang yang dengan sengaja tidak mendirikan sholat wajib sedang menghancurkan imannya dan dianggap telah menjadi seorang kafir. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Urusan yang memisahkan antara kita (para muslimin) dengan mereka (orang kafir) itu adalah sholat. Maka barangsiapa meninggalkannya, sungguh ia telah menjadi kafir.” (HR. Ahmad dan Daud)
- Tidak Bersedekah
Salah satu dosa yang sering diremehkan adalah kebiasaan tidak memberikan sedekah. Meskipun membayar zakat adalah kewajiban, banyak orang cenderung merasa cukup dengan itu saja.
Islam mengajarkan bahwa sedekah, memberi kepada sesama yang membutuhkan, merupakan amal kebajikan yang sangat penting. Mengabaikan kewajiban ini dapat membawa konsekuensi serius di akhirat.
Sebagaimana diungkapkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut:
يَّوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوْبُهُمْ وَظُهُوْرُهُمْۗ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُوْنَ
Artinya: “(Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At-Taubah:35).
- Ghibah
Ghibah adalah kata dari bahasa Arab yang berarti membicarakan keburukan atau aib orang lain tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan. Ghibah juga dapat diartikan sebagai perbuatan menggunjing, mencela, atau menjelekkan seseorang di belakangnya.
Ghibah merupakan salah satu dosa yang sering dianggap remeh karena masih ada orang yang sering melakukannya. Ketika membicarakan keburukan orang lain, terkadang kita merasa senang dan asyik sehingga tidak menyadari bahwa itu merupakan perbuatan dosa.
Dikutip dari buku As-Suluk Al-Ijtami Membangun Masyarakat Berperadaban Islami oleh Syaikh Hasan Ayyub, hukum ghibah adalah haram. Maka dari itu, kita wajib meninggalkan perbuatan tercela ini.
- Menyakiti Hati Orang Lain
Tindakan yang dapat menyakiti hati orang lain sering kali diabaikan dan dianggap sebagai suatu hal yang biasa. Menghina, mencela, atau merendahkan seseorang, bahkan jika dalam konteks bercanda, termasuk dosa.
Islam mengajarkan kita untuk menjaga hubungan baik dan menghormati perasaan sesama. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kata-kata dan tindakan agar tidak menyakiti hati orang lain.
- Berbohong
Dalam kehidupan sehari-hari, beberapa orang terkadang berbohong untuk tujuan tertentu. Dalam Islam, hanya ada tiga jenis berbohong yang diperbolehkan, yaitu dalam peperangan, mendamaikan dua orang yang bertikai, dan suami yang berbohong kepada istrinya untuk mendapatkan ridho.
Selain dari tiga hal tersebut, berbohong adalah sebuah dosa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Hati-hatilah kalian dari berdusta, karena dusta itu menjerumuskan ke dalam perbuatan keji, dan perbuatan yang keji itu akan memasukkannya ke dalam neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).