Ka’bah Selesai Dicuci, Pakai Zamzam Campur Air Mawar

by | Jul 24, 2024 | Info

Kerajaan Arab Saudi baru saja mengadakan upacara tahunan pencucian Ka’bah yang dikenal sebagai ghusl. Upacara ini dipimpin oleh Wakil Gubernur Wilayah Makkah, Pangeran Saud bin Mishaal bin Abdulaziz, yang bertindak atas nama Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Menurut laporan dari kantor berita Saudi Press Agency (SPA), ritual pencucian Ka’bah berlangsung pada Minggu, 21 Juli 2024, setelah pelaksanaan salat fajar. Ketika tiba di Masjidil Haram, Pangeran Saud bin Mishaal disambut oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Haji dan Umrah, Dr. Tawfiq bin Fawzan Al Rabiah, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi Otoritas Umum untuk Perawatan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta Presiden Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais.

Proses pencucian Ka’bah dimulai dengan membersihkan dinding bagian dalam Ka’bah. Air zamzam yang telah dicampur dengan air mawar disiramkan ke dinding tersebut. Semua peralatan yang diperlukan untuk pencucian ini telah dipersiapkan oleh Otoritas Umum untuk Perawatan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Setelah selesai mencuci Ka’bah, Pangeran Saud bin Mishaal melaksanakan tawaf sebanyak dua kali, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak dua putaran. Ritual ini tidak hanya mencerminkan penghormatan dan pemeliharaan terhadap tempat suci umat Islam tetapi juga menunjukkan dedikasi Kerajaan Arab Saudi dalam menjaga kebersihan dan kesucian Ka’bah.

Proses Perawatan Ka’bah

Upacara pencucian Ka’bah merupakan bagian dari program perawatan rutin Otoritas Umum Perawatan Dua Masjid Suci. Selain pencucian, otoritas sebelumnya menggelar upacara penggantian kiswah (kain penutup) Ka’bah tepat pada malam 1 Muharram 1446 H yang jatuh pada 6 Juli 2024.

Penggantian kiswah melibatkan 159 teknisi dan pengrajin. Tahun ini juga menjadi kali pertamanya otoritas melibatkan petugas wanita dalam upacara tersebut.

Kiswah Ka’bah baru ini dibuat dengan sutra, benang emas, dan benang perak dengan berat total mencapai 1.300 kg. Total biaya yang dikeluarkan mencapai 20 juta riyal atau sekitar Rp 87 miliar.

Sejarah Ka’bah

Ka’bah adalah situs suci bersejarah yang terletak di Masjidil Haram, Makkah. Pendapat terkuat meyakini Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam bersama putranya, Nabi Ismail ‘Alaihis Salam. Hal ini diketahui dari riwayat Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam berkata, “Wahai Ismail, sesungguhnya Allah memerintahkan sesuatu kepadaku.”

Ismail ‘Alaihis Salam menjawab, “Kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhan!”

“Apakah kamu mau membantuku?” Jawab Ibrahim ‘Alaihis Salam.

Ismail berkata, “Aku akan membantumu.”

Kemudian, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam berkata,

“Sesungguhnya Allah telah menyuruhku untuk membangun sebuah rumah di sini, sembari menunjuk kepada anak bukit. Keduanya lalu menggali pondasi seraya berdoa, “Wahai Tuhan kami, terimalah dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”

Riwayat tersebut tersebut turut diceritakan dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Jilid 1 karya Moenawar Chalil.

Sementara itu, pendapat lain menyebut orang yang pertama membangun pondasi Ka’bah adalah Nabi Adam ‘Alaihis Salam, kemudian bertebaranlah keturunan beliau di bumi. Baru kemudian Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam tercatat dalam Al-Qur’an sebagai pembangun Ka’bah bersama putranya. Ini adalah pendapat yang diriwayatkan Ibnul Jauzi sebagaimana dinukil Brilly El-Rasheed dalam Al-Bait: Misteri Sejarah Ka’bah dan Hilangnya di Akhir Zaman.

Wallahu a’lam.

Astra Website Security