Dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar, Imam Nawawi mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari. Hadis tersebut disampaikan melalui jalur periwayatan Syaddad ibnu Aus Radiallahu ‘anhu, yang menuturkan bahwa ia mendengar langsung dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dalam sabda tersebut, Rasulullah menjelaskan bahwa doa istighfar yang paling utama, atau dikenal sebagai sayyidul istighfar, adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Arab Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah Yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, aku berada pada ikrar dan janji- Mu menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah daku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengam- puni dosa selain Engkau.” (HR. Bukhari)
Kapan Waktu Membaca Sayyidul Istighfar?
Waktu terbaik untuk membaca sayyidul istighfar adalah pada pagi dan sore hari. Kedua waktu ini memiliki keutamaan yang sangat besar, sehingga menjadi momen istimewa untuk melantunkan doa ini. Imam Nawawi menjelaskan bahwa apabila seorang muslim membaca sayyidul istighfar di sore hari, lalu meninggal dunia sebelum malam tiba, maka ia akan dijamin masuk surga dan termasuk ke dalam golongan ahli surga. Demikian pula, jika seorang muslim membaca doa ini di pagi hari, kemudian meninggal dunia pada hari tersebut, ia juga dijamin masuk surga dan menjadi salah satu ahli surga.
Keutamaan besar ini membuat sayyidul istighfar sering disebut sebagai dzikir pagi dan petang, karena doa ini dianjurkan untuk dibaca pada kedua waktu tersebut sebagai bentuk penghambaan kepada Allah. Selain itu, menurut Abdul Majid dan Isfa’udin dalam buku mereka yang berjudul *Tiket Ke Surga (Doa-doa Mustajab)*, sayyidul istighfar juga sangat dianjurkan untuk dibaca setiap selesai melaksanakan salat fardhu. Membiasakan membaca doa ini dapat menjadi salah satu cara untuk memohon ampunan kepada Allah sekaligus memohon perlindungan dari perbuatan dosa yang mungkin dilakukan.
Oleh sebab itu, marilah kita menjadikan membaca sayyidul istighfar sebagai bagian dari dzikir harian kita, baik pada waktu pagi dan sore hari, maupun setelah melaksanakan salat fardhu. Dengan melantunkan doa yang penuh keberkahan ini secara rutin, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah, memohon pengampunan-Nya, dan meraih kedamaian hati.