Dalam ajaran Islam, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan sangat penting. Zakat bukan hanya menjadi syariat Allah Subhanahu wa ta’ala, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan kemanusiaan sebagai bantuan kepada umat Islam yang membutuhkan. Kewajiban untuk berzakat berlaku bagi setiap muslim yang memenuhi syarat tertentu.
Kedudukan Zakat dalam Islam
Zakat termasuk dalam rukun Islam, sekaligus menjadi salah satu pilar agung dalam Islam. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
بُنِيَ الإِسْلامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لا إلهَ إلا اللهُ وَأَنْ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجّ الْبَيْتِ لِمَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً
Artinya: “Islam didirikan di atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada Tuhan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadan dan haji ke Baitullah bagi siapa yang mampu.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Zakat disebutkan secara bersamaan dengan salat dalam banyak ayat Al-Qur’an, dan terkadang juga disandingkan dengan iman dan amal sholeh. Iman merupakan dasar dari perbuatan hati, sedangkan amal sholeh merupakan bukti kebenaran iman yang diekspresikan melalui perbuatan anggota tubuh.
Perintah menunaikan zakat dan salat disebutkan dalam dua puluh delapan tempat dalam Al-Qur’an, menunjukkan betapa tingginya kedudukan zakat dalam Islam.
Filosofi Zakat dalam Islam Selain sebagai kewajiban agama, zakat memiliki filosofi dan makna mendalam dalam ajaran Islam. Zakat adalah bentuk ibadah harta, yang selain meneguhkan iman, juga berfungsi sebagai penjaga keadilan sosial dan kemanusiaan.
Zakat mengajarkan tentang kepedulian terhadap sesama umat Islam yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan. Dengan berzakat, umat Muslim diajarkan untuk berbagi rezeki dengan sesama dalam rangka menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Tidak hanya itu, zakat juga membantu membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan keserakahan. Dengan berzakat, seseorang belajar untuk ikhlas melepaskan sebagian harta yang dimiliki untuk membantu orang lain, sehingga harta tersebut menjadi berkah dan lebih bermanfaat.
Zakat juga mencerminkan sikap rendah hati dan kesederhanaan, karena seseorang menyadari bahwa harta yang dimilikinya sebenarnya adalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala dan ia hanyalah pemegang amanah yang harus dipertanggungjawabkan dengan berbagi kepada yang membutuhkan.