Dalam bersedekah, ada adab yang harus diikuti. Berikut adalah adab bersedekah yang diambil dari buku Dikejar Rezeki Dari Sedekah oleh Fahrur Muis:
- Berasal dari usaha halal
Allah itu baik, dan dia tidak menerima sesuatu yang tidak baik. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah azyat 267:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا۟ ٱلْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ وَلَسْتُم بِـَٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغْمِضُوا۟ فِيهِ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
- Berasal dari harta yang baik paling utama
Berkenaam dengan seseorang yang bersedekah denvan kurma bermutu rendah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Seandainya pemilik sedekah ini mau, ia bisa menyedekahkan (kurma) yang lebih baik daripada ini. Sesungguhnya pemilik sedekah ini akan makan kurma bermutu rendah pada hari Kiamat.” (HR Abu Dawud).
- Ikhlas untuk mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala
Bila seseorang bersedekah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Ia akan menerimanya, namun jika untuk pujian semata, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menerima sedekahnya.
- Merahasiakan sedekah
Sebaiknya sedekah tidak diumbar. Sedekahlah yang banyak tanpa orang harus mengetahui.
- Jangan mengharap imbalan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak”. (Al-Mudatsir: 6).
- Berikan sedekah dengan wajah berseri dan lapang dada
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Jangan meremehkan perbuatan baik sedikit pun, meskipun itu sekadar engkau menemui saudaramu dengan wajah ceria”. (HR musulmán).
- Berikan sedekah kepada orang yang paling membutuhkan
Nabi Saw bersabda: “Sedekah yang diberikan kepada orang miskin (bernilai) satu sedekah, dan apabila sedekah itu diberikan kepada kerabat maka (bernilai) dua, yakni sedekah dan menyambung kekerabatan”. (HR Musulmán).
- Menyegerakan sedekah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya, “Sedekah apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,
“Kamu bersedekah pada saat sehat dan sangat menginginkan harta, mengangankan kekayaan dan takut fakir, dan jangan menunda sampai ketika ruh sudah sampai di tenggorokan lalu kamu mengatakan, untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, padahal
harta itu sudah menjadi milik si fulan (ahli waris)”. (HR Bukhari & Muslim).
- Tidak mengungkit-ungkit sedekah
Allah berfirman, “Perkataan yang baik dan pemberian maaf itu lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya dan Maha Penyantun.” (Al-Baqarah: 263).
Demikian arti sedekah beserta adab ketika melakukannya, detikers semoga memahaminya!