Sa’i adalah ritual penting dalam ibadah haji dan umrah yang dilakukan di Masjid Al-Haram, Mekah. Sa’i merupakan tahapan setelah melakukan Tawaf, yaitu dengan berlari-lari kecil sejauh 7 kali antara bukit Safa dan Marwah.
Sa’i merupakan peringatan tentang perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim a.s., dalam mencari air bagi putranya yang masih bayi, Ismail a.s., di padang pasir yang tandus. Hajar berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah hingga tujuh kali untuk mencari air. Akhirnya, Allah SWT mengirimkan Jibril a.s. untuk menolong mereka dan mengeluarkan air zamzam dari tanah di dekat Ismail.
Dalam pelaksanaan Sa’i, jamaah umrah atau haji harus memulainya dari bukit Safa. Sebelum memulai Sa’i, jamaah harus memperhatikan beberapa hal, seperti:
- Ihram: Jamaah harus dalam keadaan ihram dan memakai pakaian ihram yang sudah dicuci bersih.
- Niat: Jamaah harus membuat niat melakukan Sa’i.
- Membaca doa: Sebelum memulai Sa’i, jamaah harus membaca doa tertentu, yaitu doa saat memulai Sa’i.
- Posisi: Jamaah harus berada di sisi Safa dan menghadap Ka’bah.
Setelah memenuhi persyaratan tersebut, jamaah kemudian memulai Sa’i dengan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah sejauh 394 meter. Di setiap ujung Sa’i, jamaah berjalan biasa sampai titik awal Sa’i di ujung yang lain. Di titik awal, jamaah kembali berlari-lari kecil ke titik yang sebelumnya dan berjalan biasa kembali hingga titik awal yang baru. Proses ini diulangi sebanyak 7 kali.
Setelah selesai melakukan Sa’i, jamaah harus mencukur atau memotong rambut kecil di kepala mereka. Tahapan ini menandakan bahwa jamaah telah menyelesaikan ritual Sa’i dan siap untuk kembali ke Mina untuk melanjutkan ibadah haji atau umrah.
Berikut adalah beberapa tips saat melakukan Sa’i:
- Berjalan dengan tenang: Sa’i sebaiknya dilakukan dengan tenang dan santai. Hindari berlari-lari atau terburu-buru, karena ini bisa menyebabkan kecelakaan dan melukai orang lain.
- Menjaga kebersihan: Sa’i sebaiknya dilakukan dalam keadaan bersih dan wudhu. Pastikan pula untuk tidak membuang sampah sembarangan atau merusak fasilitas umum yang ada di sekitar.
- Menghindari kerumunan: Sa’i biasanya dilakukan di waktu yang ramai dan banyak orang, sehingga kerumunan seringkali terjadi. Untuk menghindari kerumunan yang berpotensi menimbulkan bahaya, sebaiknya menghindari waktu-waktu ramai dan mengikuti petunjuk-petunjuk dari petugas.
- Menjaga kesehatan: Karena Sa’i melibatkan jarak yang cukup jauh, pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan bugar sebelum melakukan Sa’i. Jangan lupa membawa air minum dan obat-obatan yang diperlukan, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.
- Menjaga batin: Selama melakukan Sa’i, sebaiknya memusatkan pikiran pada ibadah dan menjaga konsentrasi. Hindari terlalu banyak bicara atau terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting.
- Menghormati orang lain: Sa’i sebaiknya dilakukan dengan menghormati orang lain dan saling menghargai. Hindari bertindak kasar, merendahkan orang lain, atau menimbulkan konflik dengan orang lain.
Sejarah Sa’i
Sa’i merupakan salah satu rukun atau ritual dalam ibadah haji dan umrah di Mekah, Arab Saudi. Sa’i dilakukan dengan berjalan sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah, dua bukit yang terletak di dalam Masjidil Haram.
Sejarah Sa’i bermula pada masa Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Ketika itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membawa istri dan anaknya, Hajar dan Ismail, ke tempat yang kini dikenal sebagai Mekah. Setelah meninggalkan mereka, Nabi Ibrahim berdoa agar Allah SWT melindungi dan memberkati keluarganya yang ditinggalkan di Mekah.
Beberapa saat kemudian, Hajar merasa kehausan dan mencari air di sekitar bukit Shafa dan Marwah. Namun, ia tidak menemukan air dan putranya pun menangis kehausan. Hajar kemudian berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali mencari air dan berdoa kepada Allah SWT. Akhirnya, Allah SWT memberikan air zamzam yang keluar di dekat putranya, Ismail, dan air tersebut tetap mengalir hingga sekarang.
Dalam peringatan peristiwa ini, Sa’i kemudian menjadi salah satu ritual dalam ibadah haji dan umrah, yang mengingatkan umat Islam tentang kesabaran dan keteguhan hati Hajar serta kekuatan doa kepada Allah SWT.