Terdapat sejumlah perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai dosa jariyah, yaitu dosa yang terus mengalir pahalanya bagi pelaku meskipun ia sudah tidak melakukannya, salah satunya adalah mengajak orang lain untuk berbuat dosa. Dalam buku Jangan Baca Buku Ini Jika Belum Ingin Taubat karya Ustadzah Umi A. Khalil, disebutkan bahwa apabila seseorang melakukan suatu dosa, lalu mendorong atau mengajak orang lain untuk melakukan perbuatan dosa yang sama, maka orang tersebut tidak hanya menanggung dosanya sendiri tetapi juga mendapatkan dosa tambahan karena memengaruhi orang lain. Berikut ini adalah beberapa contoh perbuatan yang tergolong sebagai dosa jariyah.
- Menjadi Pelopor Satu Dosa
Salah satu contoh perbuatan dosa jariyah adalah menjadi pelopor dosa. Dalam hal ini, meski ia tidak mengajak orang lain untuk berbuat dosa, apa yang dilakukannya menjadi sebab orang lain melakukan suatu dosa.
- Mengajak Orang Lain Berbuat Dosa
Kedua, mengajak orang lain berbuat dosa. Artinya, orang tersebut melakukan tindakan maksiat atau suatu dosa karena diajak oleh seseorang. Bisa juga dia pernah diajak sehingga dosa tersebut terus dilakukan oleh yang diajaknya.
- Menyediakan Sarana bagi Orang Lain Melakukan Dosa
Menyediakan sarana bagi orang lain untuk melakukan dosa termasuk salah satu dosa jariyah. Dalam hal ini, ia melakukan suatu dosa atau membuat kebijakan dengan mengizinkan suatu tempat agar dipergunakan untuk maksiat.
Cara Menghapus Dosa Jariyah
Menukil dari At Taubah Wadziifatul Umur oleh Muhammad bin Ibrahim Al Hamid terjemahan Muhibburrahman, satu-satunya cara menghapus dosa jariyah adalah melakukan tobat nasuha. Artinya, muslim harus memohon ampun dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Tobat nasuha harus dilakukan dengan tulus karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terkait tobat disebutkan dalam surah At Tahrim ayat 8,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”