Masjidil Aqsa kembali menjadi sorotan akibat perang Israel-Palestina. Tempat yang juga dikenal sebagai Baitul Maqdis ini terletak di Kota Tua Yerusalem.
Mengutip buku Sejarah & Keutamaan Masjid Al-Aqsha & Al-Quds oleh Saied Rezk Kerisem dikatakan bahwa Masjidil Aqsa memiliki kedudukan besar dalam Islam. Sebelum Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diutus, Masjidil Aqsa dijadikan kiblat kaum muslimin.
Dalam Al-Qur’an, Masjidil Aqsa disebutkan dalam surah Al Isra ayat 1 yang berbunyi:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: “Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Diterangkan dalam buku Situs-Situs dalam Al Qur’an susunan Syahruddin El-Fikri,ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan salat dan menghadap ke arah Masjidil Aqsa, hal itu dimaksudkan agar ibadah umat Islam menghadap ke tempat yang suci serta bebas dari berbagai macam sesembahan.
Pada saat itu, kondisi Masjid Al Haram yang menjadi tempat keberangkatan Isra Mi’raj belum berupa bangunan masjid. Kala itu, di sekitarnya masih dipenuhi oleh berhala-berhala yang jumlahnya mencapai 309 buah dan senantiasa disembah oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Islam.
Di bawah dominasi kekufuran seperti itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam belum bisa menunaikan ibadah salat di tempat tersebut. Apabila salat dilaksanakan mengharap Masjidil Haram, hal ini akan menjadi kebanggaan kafir Quraisy bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seolah mengakui berhala-berhala mereka sebagai tuhan.
Itulah alasan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa sebagai kiblat pertama untuk salat umat Islam.
Fakta-fakta Berdirinya Masjidil Aqsa
- Dibangun oleh Nabi Adam AS
Merujuk pada sumber yang sama, jumhur ulama mengatakan bahwa Nabi Adam AS yang pertama kali membangun Masjidil Aqsa atas wahyu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan. Namun, tidak diketahui secara pasti bagaimana bentuk bangunannya.
- Direnovasi oleh Sejumlah Nabi
Pada tahun 2000 SM, Nabi Ibrahim AS merenovasi Masjidil Aqsa dan meninggikannya. Selain itu perbaikan juga dilakukan pada masa Nabi Yaqub AS.
Lalu, ketika zaman Nabi Sulaiman AS, Masjidil Aqsa dibuat menjadi lebih besar, luas, dan indah. Sebagaimana dikatakan oleh Abdullah bin Amru bin Ash, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Ketika Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis (dalam riwayat lain disebutkan: membangun masjid Baitul Maqdis), maka ia meminta tiga perkara kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu; keputusan hukum yang sejalan dengan keputusan Allah, kerajaan yang tidak selayaknya dimiliki seseorang sesudahnya, dan agar masjid ini tidak didatangi seseorang yang tidak menginginkan selain sholat di dalamnya, melainkan ia keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan ibunya. Kedua perkara yang pertama telah diberikan kepada Sulaiman, dan aku berharap ia juga diberikan yang ketiga.” (HR Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
- Sempat Roboh dan Didirikan Kembali pada Masa Khalifah Umar bin Khattab
Sekitar tahun 636 M, Masjidil Aqsa kembali didirikan oleh khalifah Umar bin Khattab. Renovasi kian berlanjut oleh para khalifah dan penguasa Islam lainnya dari sejumlah dinasti untuk memperkokoh bangunan serta kawasannya.
Sebagai informasi, robohnya Masjidil Aqsa disebabkan bangsa Babilonia yang menyerang kota Baitul Maqdis dan meruntuhkan bangunan tersebut pada 586 M.