Tata Cara dan Keistimewaan Ibadah Umroh

by | Aug 8, 2019 | Artikel, Info | 0 comments

Ibadah umroh adalah salah satu kegiatan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam. ibadah umroh ini juga  sering disebut dengan istilah haji kecil. Ibadah umroh menjadi alternatif di saat menunggu antrean ibadah haji yang lama karena biasanya sistem kuota yang diberikan sangat terbatas.

Perbedaan antara ibadah umroh dan haji hanya terletak pada waktu dan tempat pelaksanaannya. Jika ibadah haji hanya dapat dilaksanakan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah, maka ibadah umroh dapat dilakukan sewaktu-waktu kecuali pada hari dan tanggal tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Inti dari proses ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah selepas matahari terbenam sampai Magrib. Sedangkan tata cara ibadah umroh intinya hanya melakukan thawaf dan sai. Kedua ibadah tersebut didahului dengan memakai pakaian ihram di miqat (tempat) yang telah ditentukan dan diakhiri dengan tahallul (bercukur).

Bagi kamu yang berniat untuk pergi ibadah umroh, sudah seharusnya mengetahui lebih dulu tata cara ibadah umroh dan bacaannya sesuai sunnah. Hal itu karena pada intinya ibadah umroh merupakan ibadah kepada Allah, maka harus dilakukan dengan benar. Berikut tata cara ibadah umroh dan bacaannya yang nabawimulia rangkum dari berbagai sumber.

TATA CARA IBADAH UMROH

Tata cara ibadah umroh diawali dengan membaca niat dan memakai pakaian ihram dari miqat-miqat yang telah ditentukan. Miqat adalah tempat dimulainya seorang jamaah ibadah umroh yang hendak melakukan ibadah umroh.

Dengan kata lain miqat adalah tempat berihram (niat ibadah umroh) dan masuknya seseorang ke dalam pelaksanaan ibadah umroh yang akan dilakukan.

  1. Dari bandara menuju miqat Masjid Dzulhulaifah atau lebih dikenal Abyar ‘Ali.

– Miqat ini dilakukan di Madinah, di sini para jamaah ibadah umroh melakukan persiapan sebelum melakukan ihram, mulai dari mandi, memakai pakaian ihram, berwudhu dan mengerjakan sholat sunnah ihram 2 rakaat.

– Setelah itu niat mengerjakan ibadah umroh dengan membaca bacaan niat ibadah umroh.

“Labbaikallahumma ‘umratan”

Yang artinya “Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan ibadah umroh”.

  1. Setelah mengenakan pakaian ihram, seorang jamaah ibadah umroh dilarang untuk melakukan hal-hal yang sudah ditentukan syariat.

Bagi pria, dilarang:

  • memakai pakaian biasa
  • memakai alas kaki yang menutupi mata kaki
  • menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya

Bagi wanita, dilarang:

  • memakai kaos tangan
  • menutup mukaBagi pria dan wanita, dilarang:
  • memakai wangi-wangian
  • memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu
  • memburu atau mematikan binatang apa pun
  • menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi
  • bermesraan atau berhubungan intim
  • mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor
  • memotong tanaman di seAndar Mekah
  1. Menuju Masjidil Haram di Mekah.

– Dalam perjalanan, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah SAW ketika ibadah umroh dan haji.

“Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak”

Artinya:”Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

– Akhir waktu membaca talbiyah untuk ibadah umroh adalah saat akan memulai thawaf.

  1. Melakukan thawaf.

– Sebelum masuk Masjidil Haram, jamaah ibadah umroh dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Jamaah ibadah umroh boleh masuk Masjidil Haram lewat pintu mana saja, tapi dianjurkan mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah.

– Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa “Bismillah Wash Sholatu Was Salamu ‘Ala Rasulullah. Allahummaftahli Abwaba Rahmatika”

Artinya: “Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

– Setelah itu turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah ibadah umroh mulai thawaf dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad) antara pintu Kabah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.

Di sini jamaah ibadah umroh diberi pilihan antara lain:

– Taqbil yaitu mencium Hajar Aswad

– Istilam dan Taqbil yaitu mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad

– Istilam yaitu mengusap Hajar Aswad dengan tangan atau sesuatu benda yang Anda pegang, kemudian benda tersebut dicium

– Melambaikan tangan atau benda yang Anda pegang 3 kali, tidak dicium tapi mengucapkan Bismillah, Allahu Akbar (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)

– Salah satu pilihan ritual ini dilakukan setiap kali melewati Hajar Aswad dan Rukun Yamani pada putaran satu sampai tujuh. Jika tidak mampu mencium Hajar Aswad dan Rukun Yamani karena alasan keamanan akibat banyaknya jamaah ibadah umroh yang ibadah umroh, maka bisa memilih istilam dengan tangan atau benda, atau hanya melambaikan tangan atau benda yang Anda pegang.

– Pada putaran 1-3 jamaah ibadah umroh pria dianjurkan untuk lari-lari kecil. Sedangkan pada putaran 4-7 dengan jalan biasa. Sementara untuk tata cara ibadah umroh wanita tidak ada lari-lari kecil saat melakukan thawaf.

– Sepanjang thawaf, membaca doa saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Doa saat thawaf yang selalu dibaca oleh Rasulullah SAW adalah doa sapu jagad, yaitu:”Rabbana Atina Fiddunya Hasanatan Wa Fil Akhirati Hasanata Wa Qina ‘Adzabanar”

Artinya:”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

  1. Sholat 2 rakaat di depan Maqom Ibrahim.

– Maqom Ibrahim bukanlah kuburan dan tidak pula tempat yang terkait dengan kuburan lain. Namun di tempat itu Nabi Ibrahim pernah berdiri dalam rangka membangun Kabah. Rakaat pertama membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas.

  1. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam.

– Sebelum minum air zam-zam, membaca doa:”Allahumma Inni Asaluka ‘Ilman Nafi’an Wa Risqon Waasi’an Wa Syifaa’an Min Kulli Daa’in Wa Saqomin Bi Romhatika Ya Arhamar Rohimiin”

Artinya:”Ya Allah, aku mohon padaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit.”

  1. Melakukan sai antara Safa dan Marwah 7 kali bolak balik.

– Sai dimulai dari Safa ke Marwah yang dihitung sebagai satu kali perjalanan. Jadi, Safa ke Marwah 1, Marwah ke Safa 2, dan seterusnya. Sai berakhir di Marwah. Sai dikerjakan dengan berjalan, tapi pada batas di antara 2 lampu hijau, berlari-lari kecil.

– Sai ini merupakan penghargaan Allah SWT kepada istri Nabi Ibrahim. Saat itu istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar, bolak-balik antara Safa dan Marwah sebanyak 7 kali dalam rangka mencari air untuk minum putra beliau yaitu Nabi Ismail.

  1. Melakukan tahallul.

– Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh yang ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi jika tidak sampai gundul tak mengapa. Sedangkan untuk wanita hanya dicukur ala kadarnya.

– Dengan melakukan tahallul, maka sudah sempurna tata cara ibadah umroh lengkap sesuai sunnah.

KEISTIMEWAAN IBADAH UMROH

Meski bukan ibadah yang utama, ibadah umroh tak kalah istimewanya dengan ibadah Haji. Agar Anda bisa lebih memahami, berikut nabawi mulia berikan ulasan mengenai 10 keistimewaan ibadah umroh.

  1. Ibadah umroh antara satu dengan yang berikutnya adalah Kaffaroh atau penghapus dosa.

Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa Anda di antara pelaksanaan Ibadah umroh yang satu dengan Ibadah umroh berikutnya. Sederhananya begini, bila 5 atau 10 tahun lalu Anda sudah melaksanakan Ibadah umroh, selanjutnya tahun berkesempatan lagi untuk melakukan Ibadah umroh, maka dosa-dosa di antara kedua waktu Ibadah umroh tersebut akan diampuni Allah SWT.

  1. Ibadah umroh adalah jihad bagi para wanita dan orang yang lemah.

Para ibu dan kaum wanita umumnya serta mereka yang lemah fisik pada masa Rasulullah SAW, tak bisa ikut berjihad atau berperang. Namun mereka masih mendapatkan fadillah pahala jihad dengan cara melaksanakan ibadah umroh.

  1. Jemaah Ibadah umroh adalah tamu-tamu Allah yang doanya dikabulkan

Ibadah Haji dan Ibadah umroh menjadi istimewa karena orang yang datang ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah tersebut adalah tamu Allah SWT. Begitulah biasa disebut dan memang Rasulullah SAW menyebutkannya demikian. Jemaah Haji dan Ibadah umroh adalah tamu undangan Allah SWT sehingga apa yang diminta sang tamu akan dikabulkan oleh-Nya. Ini adalah bentuk keistimewaan yang paling istimewa.

  1. Wafat saat menjalankan ibadah umroh pahalanya dicatat sampai hari kiamat.

Keutamaan orang-orang yang wafat dalam perjalanan untuk melaksanakan ibadah Haji dan Ibadah umroh, serta keutamaan orang yang wafat dalam keadaan berihram (di tengah pelaksanaan ibadah Haji dan Ibadah umroh) adalah mendapatkan anugerah pahalanya dicatat sampai hari kiamat. Semuanya termaktub jelas dalam hadits.

5  Ibadah umroh bisa menghilangkan kefakiran.

Bila Anda melihat saudara Anda yang setelah pulang dari Haji atau Ibadah umroh maka terlihat kehidupannya semakin baik, rezekinya mengalir terus dan keluarganya bertambah berkah, itulah salah satu fadillah ibadah tersebut. Seluruh biaya yang digunakan untuk berangkat Haji dan Ibadah umroh akan diganti oleh Allah SWT dengan berlipat-lipat.

  1. Fadillah pahala satu kali Ibadah umroh dengan salat dua rakaat di Masjid Quba.

Shalat di Masjid Quba memiliki keutamaan tersendiri. Menurut Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif RA, beliau pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ” Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu beliau salat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala Ibadah umroh” . (HR. Tirmizi no. 298, Ibnu Majah no. 1401)

Masjid Quba ini terletak di luar kota Madinah. Jadi, mengingat fadillah salat di Masjid Quba yang sangat besar, maka bila Anda sudah berada di Madinah dalam rangka menjalankan ibadah umroh atau Haji, jangan sampai lupa melakukan salat di Masjid Quba.

  1. Selama ibadah umroh bisa mendapatkan pahala sholat sangat luar biasa, hingga 100.000 kali.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Shalat di masjidku, lebih utama seribu kali (dibandingkan) shalat di selainnya kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil haram lebih utama Seratus Ribu (dibandingkan) shalat di selainnya.“ (Hadits dishahihkan oleh Al-Mundziri dan Al-Bushoiry. Al-Albany berkata: “Sanadnya shahih sesuai persyaratan Bukhori dan Muslim, Irwaul Ghalil, 4/146).

Ini sungguh luar biasa. Fadhilah (keutamaan) Sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi merupakan bukti Allah SWT Maha Pemurah terhadap hambanya yang bersungguh sungguh mencari ridho dan ampunannya.

  1. Fadillah ibadah umroh Ramadhan adalah haji bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.

Siapa yang tidak ingin mendapat fadillah haji bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Pasti semua kaum muslimin mengharapkan meraih fadillah tersebut. Caranya adalah melaksanakan ibadah umroh pada bulan Ramadhan.

Dari Ibnu abbas radhiallaahu anhu meriwayatkan bahwa Ummu Salaim radhiallaahu anhu pernah datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, dan berkata: “Ya Rasulullah (suamiku) Abu Thalhah dan puteranya telah pergi menunaikan haji dan meninggalkan aku di rumah. “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, menjawab “Wahai Umu Sulaim, melakukan satu ibadah umroh di dalam bulan Ramadhan adalah sama ganjarannya dengan haji yang dilakukan bersamaku.”

“Ibadah umroh pada bulan Ramadhan itu bagaikan haji bersamaku (Nabi saw).” (Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 4098).

  1. Bisa melakukan badal ibadah umroh bagi keluarga.

Badal ibadah umroh atau mengibadah umrohkan seseorang, khususnya orang tua atau keluarga, dibolehkan dengan syarat tertentu.  Sebagian ulama berpendapat bahwa ibadah umroh hukumnya sunnah, sehingga tidak ada kewajiban bagi seseorang atau ahli waris untuk mengibadah umrohkan orang tuanya yang sudah udzur atau meninggal dunia. Kecuali jika orang tuanya pernah berniat atau bernazar untuk melaksanakan ibadah umroh, maka anaknya (ahli warisnya) yang memiliki kemampuan harus menunaikan nazar kedua orang tuanya.

Hal tersebut didasarkan pada hadits-hadits tersebut di atas dan hadits berikut ini: “Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallaahu anhu, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Barangsiapa  yang bernazar untuk mentaati Allah maka hendaknya ditaati (ditunaikan), dan barangsiapa bernazar untuk bermaksiat ke pada Allah maka janganlah la (tunaikan nazarnya) untuk berbuat maksiat.” ( H R . al-Bukhari dan jamaah ahli Hadits).

  1. Bisa memperoleh fadillah pahala ibadah umroh berkali-kali.

Para jamaah ibadah umroh selama mukim di Madinah maupun Makkah, maka tidak ada kegiatan lain kecuali tiga hal. Yaitu, sholat berjamaah ke Masjid Nabawi atau Masjidil Haram, berzikir-berdoa-dan tadarus Al Qur’an serta makan dan tidur. Kegiatan plusnya adalah jalan-jalan atau ziarah dan belanja he..he..

Dengan begitu sebenarnya banyak waktu luang bagi jamaah karena tidak ada kegiatan bekerja dan urusan keluarga sebagaimana di tanah air. Selain ibadah wajib, jamaah ibadah umroh bisa lebih bebas melakukan ibadah sunah, baik di malam hari maupun di waktu dhuha. Namun ada satu ibadah yang kadang sulit dilakukan di tanah air karena kesibukan pekerjaan, yaitu ibadah seusai sholat subuh hingga waktu matahari terbit tiba dengan dilanjutkan ibadah sholat dua rakaat.

“Barang siapa shalat Shubuh berjamaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, maka beliau mendapatkan pahala seperti pahala haji dan ibadah umroh secara sempurna, sempurna, sempurna.” (Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6346).

“Barang siapa berjalan untuk shalat wajib berjamaah maka itu pahalanya seperti pahala orang yang berhaji dan ihram. Barang siapa berjalan untuk shalat sunnah maka itu seperti pahala ibadah umroh.” (Hasan; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6556).

Astra Website Security
×