Tawakal, dalam bahasa Arab disebut tawakkul, adalah sebuah konsep yang sangat penting dalam agama Islam. Dalam definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, tawakal diterjemahkan sebagai berpasrah diri kepada kehendak Allah Subhanahu wa ta’ala dan memiliki keyakinan penuh pada-Nya, baik dalam penderitaan maupun situasi lainnya.
Menurut Imam Ahmad yang dikutip oleh Al-Qusyairi, tawakal adalah perbuatan yang dilakukan oleh hati, tanpa perlu diucapkan atau ditunjukkan oleh anggota badan. Hal ini berarti tawakal tidak masuk dalam kategori pembahasan ilmu dan pengetahuan. Definisi lain menyebutkan bahwa tawakal adalah melepaskan ketergantungan hati dari selain Allah Subhanahu wa ta’ala. Dengan tawakal, kita dapat melepaskan kecemasan dan merasa tenang dengan segala hakikat yang ada.
Tawakal mengajarkan kita untuk menempatkan ibadah pada tempatnya yang seharusnya dan menjauhkannya dari sikap berlebihan. Ibadah yang benar adalah ibadah yang dilakukan dengan sepenuh hati, namun tetap menyadari bahwa kekuatan dan daya berasal dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
Keterangan mengenai tawakal ini disebutkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya di Al Qur’an surah Al Maidah ayat 23,
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ٢٣
Artinya: “Berkatalah dua orang laki-laki (itu) di antara mereka yang bertakwa, yang keduanya telah diberi nikmat oleh Allah, “Masukilah pintu gerbang negeri itu untuk (menyerang) mereka (penduduk Baitulmaqdis). Jika kamu memasukinya, kamu pasti akan menang. Bertawakallah hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang mukmin.”
Dalam agama Islam, sikap tawakal bukanlah sekadar menyerah diri tanpa usaha. Sebagai muslim yang beriman, kita juga harus melakukan ikhtiar atau usaha sebaik mungkin. Allah Subhanahu wa ta’ala memberkahi usaha kita dan mengabulkan doa-doa kita apabila kita berusaha dengan tulus dan ikhlas.
Tawakal menjadi landasan yang kuat untuk menghadapi setiap tantangan dan rintangan dalam hidup. Dengan berserah diri kepada kehendak Allah Subhanahu wa ta’ala dan melakukan usaha sebaik-baiknya, kita dapat mencapai kesuksesan dan mendapatkan pintu-pintu rezeki yang terbuka luas. Semoga sikap tawakal senantiasa menguatkan iman dan keteguhan hati kita dalam menjalani kehidupan ini. Dengan tawakal dan usaha yang sungguh-sungguh, kita akan mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah Subhanahu wa ta’ala.