Rasulullah memberikan contoh kepada umatnya dalam berdagang. Salah satunya adalah mengenai sikap ramah yang harus dimiliki oleh penjual.
Anjuran bersikap lemah lembut juga tercantum di surah Ali Imran ayat 159. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ
Bacaan latin: fa bima raḥmatim minallahi linta lahum, walau kunta fazzan galiẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika fa’fu ‘an-hum wastagfir lahum wa syawir-hum fil-amr, fa iza ‘azamta fa tawakkal ‘alallah, innallaha yuḥibbul-mutawakkilin
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari rabb-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Jika kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Oleh karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan tersebut. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya.”
Rasulullah juga tidak mengambil keuntungan banyak dari barang yang dijualnya. Ia juga bersikap jujur dalam dalam berdagang.
Syarat Berdagang
Sebelum berdagang, penjual hendaknya memperhatikan beberapa syarat yang harus dipenuhi agar dagangannya lancar. Berikut beberapa syaratnya:
- Jujur
- Tempat dagangnya bersih
- Ramah
- Banyak senyum
- Ambil untungnya jangan kebanyakan