Mewujudkan Amanah dalam Kehidupan

by | May 25, 2024 | Info

Di antara berbagai sifat mulia yang dimiliki oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, salah satu yang menonjol adalah sifat amanah. Amanah, yang berarti dapat dipercaya, bukan hanya sekadar kata, tetapi terwujud dalam setiap tindakan dan perkataan beliau.

Sifat amanah bukan hanya milik Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab setiap individu Muslim. Dengan meneladani sifat amanah beliau, kita dapat menciptakan kehidupan yang penuh dengan kepercayaan dan ketulusan.

Pengertian Amanah

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VII SMP oleh Kementerian Agama RI, amanah berarti titipan yang harus disampaikan kepada orang lain. Amanah juga bisa diartikan sebagai dapat dipercaya atau terpercaya.

Seseorang dipandang amanah apabila ia dapat dipercaya dan dapat menyampaikan pesan atau titipan benda kepada orang lain yang berhak.

Amanah sendiri merupakan sifat dan akhlak utama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 58,

۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Sebagai muslim, kita dituntut untuk dapat mewujudkan sikap amanah, baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun sesama manusia. Amanah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat diwujudkan dengan beribadah kepada-Nya, sedangkan amanah kepada sesama manusia dapat diwujudkan dengan perbuatan baik kepada orang lain.

Macam-macam Amanah

Kembali mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VII SMP oleh Kementerian Agama RI, terdapat berbagai macam amanah bagi umat Islam, yaitu:

  1. Amanah terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala

Amanah terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan wujud keimanan dan kepatuhan kita kepada-Nya. Hal ini terwujud dalam menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh kesadaran dan ketulusan.

Kita diamanahkan untuk menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ikhlas, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.

  1. Amanah terhadap Sesama Manusia

Amanah terhadap sesama manusia berarti menjaga kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan kepada kita oleh orang lain. Kita diamanahkan untuk menjaga harta, rahasia, dan hak-hak orang lain dengan penuh tanggung jawab.

Hal ini termasuk menjaga lisan dari berkata dusta, menjaga tangan dari mengambil yang bukan haknya, dan menjaga mata dari melihat yang haram.

  1. Amanah terhadap Diri Sendiri

Amanah terhadap diri sendiri berarti menjaga diri dari perbuatan tercela dan memanfaatkan potensi diri dengan sebaik-baiknya. Kita diamanahkan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, menjaga kehormatan diri, dan menggunakan waktu dan kemampuan kita untuk hal-hal yang bermanfaat.

Kebalikan Sifat Amanah

Kebalikan dari sifat amanah adalah khianat. Sifat ini merupakan salah satu sifat mustahil rasul.

Dijelaskan oleh Mohammad Ridwan dalam buku Wawasan Keislaman: Penguatan Dikursus Keislaman Kontemporer, khianat artinya tidak menepati amanah. Ungkapan ini juga digunakan kepada orang yang suka mengambil hak orang lain.

Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat membenci sifat khianat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 27:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Sifat khianat harus dihindari dengan segala cara. Kita harus berusaha untuk selalu menepati janji, menjaga rahasia, dan menjalankan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, kita dapat menjadi pribadi yang amanah dan dihormati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sesama manusia.

Marilah kita bersama-sama membangun kehidupan yang penuh dengan kepercayaan dan ketulusan dengan meneladani sifat amanah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Hindarilah sifat khianat yang dapat merusak kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat.

Astra Website Security
×