Aktivitas Berpusat Di Mekah, Layanan Bus Shalawat dan Katering Mulai Aktif – Setelah diberhentikannya operasional bus shalawat sejak Minggu 27 Agustus 2017 lalu, pada Selasa (05/09) siang akan kembali beroperasi. Bus yang memiliki andil penting dalam pengangkutan jemaah haji dari hotel menuju Masjidil Haram ini memang diberhentikan sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah hingga pelontaran jumroh di Mina selesai.
“Layanan bus shalawat sudah dipastikan akan kembali beroperasi pada Selasa siang pukul 12.00” ujar Kabid Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid.
Senin (04/09) malam dipastikan juga jemaah haji sudah diberangkatkan dari Mina menuju Mekah. Setelah pengangkutan jemaah haji dipastikan selesai maka Naqabah (Organda Saudi) akan mengembalikan seluruh armada bus shuttle Armina kepada perusahaan otobus yang kemudian akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu dan esok harinya digunakan sebagai bus shalawat.
Subhan menambahkan bahwa ia juga melakukan konsolidasi mengenai proses pemulangan jemaah haji baik dengan bus shalawat maupun bus antar kota yang melibatkan pihak naqabah, muassasah, maktabb, dan syarikah (perusahaan otobus).
Bus pada hari ini beroperasi dari terminal karena sebelumnya dilakukan pengecekan kondisi dan perhitungan jumlah armada terlebih dahulu setelah kegiatan di Mina selesai. Adapun persiapan lainnya yang dilakukan oleh PPIH yaitu menyiapkan peralatan pendukung yang telah disimpan selama kegiatan Armina berlangsung. Layanan bus shalawat diharapkan memprioritaskan jemaah haji yang akan melakukan thawaf wada’.
Sejalan dengan pengoperasian bus shalawat, layanan katering Mekah juga akan kembali beroperasi pada Rabu (06/09) mendatang. Layanan katering di Mekah telah dihentikan semenjak kegiatan Armina dilangsungkan.
Kepala Seksi Layanan Katering Daker Mekah, Evi Nuryana, mengatakan bahwa katering akan dimulai pada 6 September 2017 pukul 08.00 – 11.000 WAS dan akan kembali didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia yang masih berada di Mekah. Ia juga menambahkan nantinya jemaah haji Indonesia akan menerima fasilitas katering sebanyak 25 kali.
“Dari total 512 kloter, sebanyak 134 kloter layanan kateringnya sudah selesai pada fase pra Armina” imbuh Evi. Sebagian lagi yakni 366 kloter telah mendapatkan fasilitas katering sebelum kegiatan Armina, namun belum mencapai 25 kali, dan sisanya 12 kloter belum mendapatkan pelayanan pra Armina. Mereka akan mendapatkan layanan kembali mulai besok.
Petugas dan tim pengawas masih harus bekerja keras untuk mengatur dan mengawasi layanan katering yang disediakan baik dari bahan baku yang digunakan maupun higienitasnya. Pengecekan juga dilakukan pada sanitasi dapur. Disamping itu, pengawas juga memastikan kesiapan perusahaan untuk menyediakan katering dari sisi kesiapan tenaga kerja. Total terdapat 27 perusahaan yang diberi tanggung jawab untuk menyiapkan layanan katering jemaah haji Indonesia.
Peralatan dan kondisi dapur yang digunakan juga tidak lepas dari peninjauan tim pengawas. Tidak luput juga distribusi yang nantinya akan dilakukan juga tetap terpantau dengan baik.