Hadits Larangan Meniup Minuman dan Makanan

by | Apr 21, 2024 | Info

Ketika sangat lapar atau haus, kamu biasanya tak sabar ingin menyantap makanan dan minuman yang ada di hadapan bukan? Meski masih panas, kamu tak sungkan untuk meniup hidangan itu agar cepat dingin sehingga bisa segera dilahap.

Akan tetapi, tahukah kamu bahwa meniup minuman atau makanan itu sebenarnya dilarang dalam Islam? Melalui sabdanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang hal ini.

Tentu saja larangan ini bukan semata-mata larangan, melainkan ada alasan tertentu di baliknya. Bahkan alasan dilarangnya meniup makanan dan minuman ini dapat dijelaskan secara ilmiah.

Hadits Larangan Meniup Minuman dan Makanan

Larangan meniup makanan dan minuman, termasuk dalam kondisi panas, tercantum dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas.

أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الْإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيْهِ

Artinya: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang bernapas di dalam bejana (gelas) (ketika minum) dan meniup di dalamnya.” (HR Tirmidzi [1888] dan Abu Dawud [3728])

Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut hasan shahih, sementara Al-Albani menshahihkannya.

Dalam buku Ringkasan Kitab Adab oleh Syekh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, larangan meniup minuman ini termasuk suatu adab. Di mana dengan meniup, aroma air dalam gelas khawatir berubah dan sesuatu dari mulut mungkin dapat jatuh ke air sehingga mengotorinya.

Dengan meniup juga, orang lain di sekelilingnya khawatir terganggu karena biasanya mulut seseorang punya aroma tak sedap.

Syaikh Muhammad Al-Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin turut menjelaskan hadits larangan tersebut. Menurutnya, udara yang keluar dari seseorang melalui tiupannya bisa saja menimbulkan penyakit atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang meniup minuman panas, termasuk makanan.

Tak sedikit juga orang meniup minuman ketika kotoran masuk ke dalamnya. Perihal ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan cara mengeluarkannya selain dengan ditiup.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya seseorang, “Wahai Rasulullah, ada kotoran (di dalam minuman) seperti serbuk kayu atau lainnya yang biasa ditiup agar keluar.” Beliau kemudian menjawab, “Tuangkanlah.”

Menurut riwayat itu, Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahu cara membuang kotoran yang hinggap di minuman yakni dengan menumpahkan sedikit airnya. Dengan begitu, kotoran hilang dan cara tiupan bisa dihindari.

Begitu juga dengan makanan. Kotoran yang hinggap dapat dibuang dengan cara diambil dengan sendok sehingga tidak perlu ditiup.

Astra Website Security
×