Pengertian Mujahadah

by | Apr 23, 2024 | Info

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari godaan dan tantangan. Terkadang, keinginan untuk berbuat baik bisa kalah oleh bisikan hawa nafsu. Islam, sebagai agama yang sempurna, memberikan solusi untuk menghadapi situasi tersebut, salah satunya adalah melalui konsep mujahadah. Mujahadah merupakan perjuangan sungguh-sungguh yang dilakukan oleh seorang muslim, tidak hanya dalam melawan musuh di medan perang, tetapi juga melawan hawa nafsu dan godaan yang ada dalam dirinya. Dengan menjalankan mujahadah, diharapkan seorang muslim dapat meningkatkan ketakwaannya dan meningkatkan kualitas hidupnya secara keseluruhan.

Makna Mujahadah

Dikutip dari Skripsi Berjudul Efektivitas Kegiatan Mujahadah Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Sosial Santri di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Sumanding Kembang Jepara oleh Miftahul Jannah, mujahadah berasal dari bahasa Arab “jahada” yang mempunyai arti berjuang.

Dasar mujahadah tertuang pada Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 35, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.

Mujahadah bisa diartikan sebagai perjuangan batiniah menuju kedekatan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mujahadah juga dapat diartikan sebagai perjuangan melawan diri sendiri, yaitu melawan kekuatan pengaruh hawa nafsu yang membuat seseorang untuk sampai kepada martabat utama puncak ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syarat untuk mujahadah adalah seseorang yang ikhlas dan bersungguh-sungguh karena Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bukan karena sebab yang lain. Segala usaha demi mengejar keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala termasuk ke dalam golongan mujahadah.

Bentuk Mujahadah

Dilansir dari buku Tasawuf Sebagai Kritik Sosial oleh Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, MA, mujahadah berarti upaya sungguh-sungguh untuk membangun spiritualitas manusia. Membangun spiritualitas dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai bentuk mujahadah. Berikut ini adalah bentuk mujahadah:

  1. Mujahadah dalam Ibadah

Ibadah, atau bentuk-bentuk pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menjadi landasan penting dalam mujahadah. Melaksanakan ibadah salat, puasa, dan membaca Al-Qur’an dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan merupakan manifestasi dari perjuangan spiritual ini.

Kita mungkin tergoda untuk bermalas-malasan, menunda-nunda, atau pikiran kita mudah terdistraksi saat beribadah. Mujahadah mendorong kita untuk melawan godaan tersebut, membuat kita fokus, khusyuk, dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah.

Ini berarti kita berupaya untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah secara rutin, meskipun dalam keadaan yang tidak nyaman atau melelahkan. Dengan demikian, mujahadah dalam ibadah melatih kedisiplinan, kekuatan kemauan, dan keteguhan dalam ketaatan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  1. Mujahadah dalam Mengendalikan Diri

Mujahadah dalam mengendalikan diri berarti perjuangan melawan hawa nafsu dan emosi negatif yang dapat menjerumuskan kita pada perbuatan yang merugikan. Hawa nafsu, yang seringkali diartikan sebagai keinginan yang tidak terkendali, bisa mendorong kita untuk berperilaku boros, berbohong, atau terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik.

Mujahadah mengajarkan kita untuk mengenali godaan-godaan tersebut dan berusaha keras untuk menolaknya. Contohnya, saat kita merasa kesal dengan seseorang, mujahadah mendorong kita untuk menahan diri dari mengucapkan kata-kata kasar atau bertindak agresif.

  1. Mujahadah dalam Berbuat Baik

Mujahadah dalam berbuat baik melibatkan upaya untuk mewujudkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk menumbuhkan kebiasaan yang baik, seperti kejujuran, kesabaran, kerendahan hati, dan kasih sayang.

Astra Website Security
×