Jemaah Haji Siapkan Diri Untuk Wukuf di Arafah – Memasuki puncak haji, Arafah dipenuhi oleh jemaah haji yang sedang melakukan wukuf. Perpindahan jemaah haji menuju Arafah telah dilakukan sejak Rabu (30/08) pagi hingga petang dan dilakukan secara bertahap. Namun telah dipastikan pada pukul 24.00 WAS tadi malam sudah seluruhnya jemaah haji diberangkatkan menuju Arafah, sebagian besar sudah tiba sejak pukul 22.00 WAS.
Petugas kesehatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) juga melakukan pemantauandan selalu bersiaga selama kegiatan di Arafah dan Mina berlangsung hingga beberapa hari kedepan. Tak lupa petugas selalu memberikan pesan kepada jemaah untuk memanfaatkan waktu beristirahat dengan baik dan mengkonsumsi air minum yang cukup agar tubuh tidak dehidrasi mengingat suhu udara di Arafah panas. Petugas juga menyarankan kepada jemaah haji untuk mengenakan masker dan kacamata agar terhindar dari debu serta mengenakan pelindung kepala karena matahari sangat terik. Disamping itu, untuk mencegah terjadinya dehidrasi, para jemaah haji membawa bekal oralit yang mereka simpan pada kantong sebagai pengganti cairan tubuh.
Panitia juga memberikan arahan bagi jemaah haji Indonesia untuk selalu mematuhi perintah. Indonesia merupakan negara terbanyak yang mengirim jemaah haji yaitu sebanyak 221.000 jemaah pada tahun ini. Peringkat kedua hingga keempat ditempati oleh Pakistan (179.000 jemaah), India (170.000 jemaah), Bangladesh (128.000 jemaah) dan Nigeria (95.000 jemaah). Namun faktanya, jemaah haji Indonesia juga memecahkan rekor karena dinilai paling tertib, rapi, serta sopan. Diharapkan predikat tersebut tetap dipertahankan seterusnya.
Pada jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi terkait pelemparan jumroh, Indonesia mendapatkan waktu yang dilarang untuk melakukan lontar jumroh yaitu sebagai berikut.
- 10 Dzulhijjah dilarang melontar jumroh pada pukul 06.00 – 10.30 WAS
- 11 Dzulhijjah dilarang melontar jumroh pada pukul 14.00 – 18.00 WAS
- 12 Dzulhijjah dilarang melontar jumroh pada pukul 10.30 – 14.00 WAS
Adapun lampu traffic atau isyarat yang digunakan sebagai penanda kapan waktu pelontaran jumroh diperbolehkan perlu ditaati. Walapun jemaah haji Indonesia mendapatkan waktu pelemparan jumroh bukan di waktu utama, namun demi ketertiban, kenyamanan dan keselamatan tetap harus dipatuhi. Selain itu dengan mematuhi aturan tersebut dapat menghindarkan jemaah haji Indonesia dari kemacetan dan penumpukan jemaah.