Dokter penghubung di Mekah menerangkan bahwa kondisi cuaca di Madinah saat ini panas, sehingga jemaah haji Indonesia dihimbau untuk menjaga kondisi diri. Apabila jemaah haji tidak sanggup untuk melakukan aktivitas sesuai jadwal, jangan dipaksakan. Mengingat jemaah haji gelombang II berangkat menuju Madinah untuk melakukan kegiatan Arbain (shalat berjamaah 40 waktu), namun jemaah tetap harus memperhatikan kondisi kesehatan masing – masing.
Hotel yang digunakan sebagai tempat singgah jemaah haji memang memiliki jangkauan ke Masjid Nabawi. Namun tidak terlepas dengan kondisi cuaca yang panas, akan berdampak pada kesehatan jemaah haji. Terlebih energy jemaah telah banyak dikuras pada kegiatan – kegiatan sebelumnya.
Suhu di Madinah hari ini mencapai 43 – 45 derajat Celsius. Tentunya bagi jemaah Indonesia ini perlu membiasakan diri untuk memperbanyak konsumsi air mineral untuk menjaga cairan tubuh. Panitia juga menghimbau untuk membiasakan minum sebelum merasa haus karena dikhawatirkan akan terjadi dehidrasi.
Jemaah haji Indonesia yang berada di Madinah akan dipulangkan ke Tanah Air setelah 8 – 9 hari menetap di Madinah. Waktu yang cukup lama tersebut dipergunakan untuk melakukan ibadah Arbain yang telah dijadwalkan sejak setibanya di Madinah. Pengaturan jadwal selama di Madinah pun cukup ketat agar ibadah dapat dicapai dan disesuaikan dengan jadwal kepulangan ke Tanah Air nantinya. Namun karena kondisi cuaca yang ekstrim ini, pihak panitia menghimbau bagi jemaah untuk tidak memaksakan diri karena banyak resiko yang mungkin bisa terjadi.