Kenapa Saling Bermaafan Menjadi Tradisi Saat Lebaran

by | Apr 15, 2024 | Info

Saat merayakan Idul Fitri, umat Muslim seringkali terlibat dalam tradisi bermaaf-maafan. Baik itu dilakukan secara langsung maupun melalui pesan singkat yang bertuliskan “Mohon maaf lahir dan batin.” Namun, apakah Anda tahu alasan di balik tradisi tersebut?

Menurut Kyai Niam Syukri Masruri, yang diulas di situs Nahdlatul Ulama, saling memaafkan saat Idul Fitri menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai posisi yang istimewa sebagai hamba Allah. Dengan meminta maaf terlebih dahulu, seseorang telah mengambil langkah menuju kesalehan yang merupakan salah satu tujuan dari puasa itu sendiri.

Salah satu tanda dari kesalehan ini adalah kemampuan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Hal ini dinyatakan dalam firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 134:

 

الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡكٰظِمِيۡنَ الۡغَيۡظَ وَالۡعَافِيۡنَ عَنِ النَّاسِؕ

 

Artinya :

(orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.

 

Selain itu, pandangan dari seorang pakar psikologi sosial, Jony Eko Yulianto, yang diulas di The Conversation, menyatakan bahwa secara psikologis, tradisi bermaaf-maafan saat Idul Fitri merupakan upaya rekonsiliasi untuk menciptakan suasana harmonis dan akrab. Sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab sebagai seorang Muslim, seseorang meminta dan memberi maaf.

“Dengan memiliki identitas agama yang kuat, individu akan mengevaluasi tindakan dan perilakunya sejalan dengan ajaran agamanya, meskipun terkadang bertentangan dengan keinginan pribadinya,” tulis Eko.

Dengan dasar pandangan psikologis ini, Eko juga menjelaskan bahwa orang mungkin enggan meminta maaf atau mengucapkan maaf di luar Hari Raya Idul Fitri. Intinya, Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk meminta dan memberi maaf kepada sesama sebagai bagian dari praktek keagamaan.

Astra Website Security
×