Orang yang Merugi saat Ramadan

by | Apr 8, 2024 | Info

Ada banyak dalil yang menggambarkan keutamaan Ramadan. Di bulan ini, setiap amalan akan dilipatgandakan pahalanya. Namun, ironisnya, masih ada orang-orang yang mengalami kerugian saat Ramadan tiba. Siapakah mereka?

Ramadan adalah bulan yang mulia dan penuh berkah. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa orang-orang yang melakukan ibadah dan amal saleh selama Ramadan akan mendapat banyak kemuliaan.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR Ahmad)

Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

ذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

Artinya: “Jika awal Ramadan tiba, maka setan-­setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadan): Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka.” (HR Tirmidzi)

Dua hadits tersebut menegaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan Ramadan sebagai bulan penuh ampunan. Setiap muslim yang beribadah dengan sungguh-sungguh dan mengharapkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala maka akan mendapat pahala serta dijauhkan dari api neraka.

Meskipun demikian, masih ada golongan orang-orang yang merugi saat Ramadan. Mereka adalah orang yang tidak memanfaatkan Ramadan sebagai momen untuk memperbaiki diri.

Orang yang Merugi saat Ramadan

Merangkum buku Bulan Ramadhan: Bebas dari Belenggu Setan dan Hawa Nafsu karya Satria Nova, dijelaskan bahwa orang-orang yang merugi saat Ramadan adalah mereka yang sikap dan perilakunya tidak berubah setelah usai Ramadan. Ramadan seolah hanya menjadi momen istirahat sejenak dari maksiat yang sering dilakukan.

Mereka yang merugi adalah yang perilakunya tidak menjadi lebih baik atau justru tetap buruk ketika Ramadan berlalu.

Dalam beberapa hadits dijelaskan kriteria mereka yang merugi pada bulan Ramadan. Berikut di antaranya.

  1. Tidak Memohon Ampun saat Ramadan

Ramadan adalah bulan ampunan. Setiap muslim yang memohon ampun atas kesalahan di masa lalu, pasti akan diampuni Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka yang tidak memohon ampun adalah orang-orang yang merugi.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai manusia! Sesungguhnya bulan Ramadan telah datang kepada kalian. Bulan ini adalah bulan yang paling utama, yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan ini pintu-pintu neraka ditutup dan pintu-pintu surga dibuka. Barang siapa yang mengetahui kedatangan bulan Ramadan, tetapi tidak memohonkan ampun atas dosa-dosa yang telah dia lakukan, niscaya dia jauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

  1. Mengabaikan Ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Banyak sekali orang yang berpuasa tetapi hanya mendapat lapar dan haus, seperti halnya banyak orang yang melakukan qiyamul lail (salat malam), tapi tidak mendapat apa-apa kecuali begadang.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Hadits ini menjelaskan tentang gambaran orang-orang yang mengerjakan ibadah namun tidak mengharapkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka yang beribadah dengan niat bukan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dijelaskan pula dalam hadits riwayat Imam Ahmad, bahwa ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menaiki mimbar untuk khutbah Jumat, mulai dari tangga pertama hingga tangga ketiga, beliau mengucapkan “Amin” di setiap menaiki tangga. Begitu selesai salat, penasaran para sahabat, dan kemudian mereka bertanya, kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ketiga?

Pada tangga ketiga, Rasul juga mengucapkan “amin”. Mengapa pada tangga ketiga aku mengucapkan “amin” kata Rasulullah, karena Malaikat Jibril membisikkan kepadaku, ungkap Rasulullah. Beliau menjawab: Celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan, tetapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.”

  1. Ghibah saat Ramadan

Dalam sebuah riwayat diceritakan orang-orang yang tidak mendapat pahala puasa karena tetap melakukan perbuatan keji.

“Ada dua orang wanita berpuasa pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka kehausan hampir saja mati. Beberapa orang mengabarkan kejadian itu kepada Rasulullah, akhirnya Rasulullah memanggil dua wanita itu dan menyuruh mereka untuk muntah. Ternyata bersama muntah itu ada nanah, darah, dan daging mentah.

Saat itu Rasulullah bersabda, ‘Dua wanita ini berpuasa dari hal-hal yang dihalalkan Allah, dan berbuka dengan hal-hal yang diharamkan Allah. Mereka duduk berdua dan memakan daging manusia.”

Maksudnya, kedua wanita tadi berpuasa dari makan dan minum, tapi tidak berpuasa dari ghibah, dan menggunjing orang lain.

Naudzubillah min dzalik. Semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang merugi saat Ramadan.

Astra Website Security
×