Peristiwa Besar Yang Menyebabkan Ka’bah Ditutup

by | Apr 13, 2024 | Info

Mekkah adalah kota yang terus beraktivitas tanpa henti. Di sana terdapat Ka’bah, tempat suci yang menjadi kiblat umat Muslim di seluruh dunia, yang berada di kompleks Masjidil Haram.

Namun, tidak jarang Ka’bah harus ditutup karena terjadinya peristiwa-peristiwa besar yang mengharuskan tindakan tersebut.

Menurut TRT World, ada lima peristiwa besar yang menyebabkan Ka’bah ditutup. Apa saja peristiwa tersebut?

  1. Pendudukan Masjidil Haram (1979)

Pada tanggal 20 November 1979 atau 1 Muharam 1400, terjadi serangan di Masjidil Haram, tempat suci umat Islam yang juga berisi Ka’bah. Ratusan Muslim datang bukan untuk beribadah, tetapi untuk menduduki dan merebut Masjidil Haram.

Dalam laporan New York Times, ratusan Muslim tersebut ingin memulai revolusi dengan tujuan menggulingkan penguasa Arab Saudi yang mengelola Masjidil Haram. Mereka ingin menggunakan tempat tersebut sebagai alat tekan politik.

Kelompok tersebut dipimpin oleh Juhayman ibn Muhammad al-Utaybi, yang merasa bahwa Arab Saudi telah mengabaikan nilai-nilai Islam dan tidak serius dalam menerapkan syariat Islam di wilayah mereka.

Ka’bah pun harus ditutup oleh otoritas terkait sebagai tindakan pencegahan. Penutupan tersebut berlangsung selama dua minggu.

  1. Wabah kolera dan meningitis (1837-1892)

Sebelum vaksin ditemukan, kolera dan meningitis merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya. Setiap tahun, ribuan orang meninggal karena wabah kedua penyakit tersebut.

Ketika terjadi penyebaran penyakit, otoritas setempat melakukan tindakan karantina atau penutupan wilayah. Hal ini juga terjadi di Mekkah, dan secara umum di Jazirah Arab, antara tahun 1837-1892.

Ka’bah pun ditutup sebagai bagian dari upaya pencegahan, mengingat tempat tersebut adalah pusat kerumunan yang berpotensi menyebarluaskan penyakit.

  1. Serangan Qaramithah (886 M)

Pada tahun 886 M, kelompok perampok dari Qaramithah menyerang Ka’bah di Mekkah. Mereka dipimpin oleh Abu Thahir Sulaiman bin Abu Said al-Husain al-Janabi, yang sangat ditakuti oleh banyak orang.

Kehadiran mereka di sekitar Ka’bah menimbulkan rasa takut di kalangan jamaah, sehingga tempat tersebut sepi dari peziarah yang tidak ingin mengambil risiko.

Selama serangan tersebut, kelompok Qaramithah bahkan mencuri Hajar Aswad dan melakukan pembunuhan di kota Mekkah.

  1. Serangan Abrahah ke Ka’bah (571 M)

Pada tahun 571 M, Abrahah dari Yaman berencana untuk membangun sebuah katedral di Kota Saan. Namun, rencana tersebut terhenti karena adanya tempat ibadah lain yang terletak 1.000 km ke arah Barat Laut.

Tempat tersebut adalah Ka’bah di Mekkah. Abrahah tidak senang dengan keberadaan Ka’bah, sehingga dia memutuskan untuk menyerangnya.

Abrahah menggunakan gajah sebagai bagian dari serangannya. Mereka melakukan perjalanan jauh hanya untuk meratakan Ka’bah. Penduduk sekitar Ka’bah pun mengungsi ke perbukitan terdekat, dan tempat ibadah tersebut ditutup untuk sementara waktu.

Meskipun Abrahah gagal menyerang Ka’bah, kegagalan tersebut dianggap sebagai “Perang Gajah” dan tahun tersebut dikenal sebagai “Tahun Gajah”. Legenda menyebutkan bahwa ribuan burung kemudian datang dan melemparkan kerikil panas ke arah tentara Abrahah, sehingga mereka tewas.

  1. Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang bermula di Wuhan pada tahun 2020 juga berdampak serius terhadap aktivitas umat manusia, termasuk ibadah Haji dan Umrah di Ka’bah.

Otoritas setempat terpaksa menutup Masjidil Haram untuk mencegah penyebaran virus. Beruntungnya, penutupan hanya berlangsung beberapa bulan saja sebelum Masjidil Haram dibuka kembali. Namun, selama pandemi, para peziarah tidak diizinkan mencium Ka’bah.

Inilah lima peristiwa besar yang menyebabkan Ka’bah ditutup. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan agar aktivitas di Masjidil Haram tetap berjalan lancar.

Astra Website Security
×